Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu bidang kehidupan yang sangat penting di zaman modern seperti saat ini. Bahkan kemajuan TIK tak jarang menjadi salah satu penentu kualitas sebuah negara di mata negara lain. Oleh karena itu, menetapkan fokus pada perkembangan TIK adalah hal yang patut untuk dilakukan pemerintah. Selain sebagai aspek untuk dinilai juga sebagai salah satu upaya meningkatkan kemaslahatan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Presiden RI, Joko Widodo telah memberikan instruksi kepada Kominfo untuk melakukan pengembangan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi secara merata di Indonesia.
Kerjasama Indo-Prancis dalam TIK
Berdasarkan instruksi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo tentang pengembangan infrastruktur TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai bergerak untuk merealisasikannya. Upaya pengembangan tersebut terus dilakukan sesuai Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Hingga saat ini, pemerintah telah membangun beberapa infrastruktur, di antaranya adalah komponen backbone dengan penggelaran fiber optic dan Base Transceiver Station (BTS) di seluruh kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Tertuang dalam press release Kominfo (26/10), Menkominfo, Johnny G. Plate menegaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur TIK adalah melalui penguatan kerja sama dengan negara lain. Hal tersebut dikatakan Johnny usai pertemuannya dengan Duta Besar Prancis, Oliver Chambard.
Pertemuan tersebut tentu menjadi kesempatan bagus untuk pemerintah Indonesia dalam menambah dukungan infrastruktur TIK. Khususnya dalam pemanfaatan satelit telekomunikasi. Hal ini berkaitan dengan upaya Indonesia yang sedang membangun middle mile, baik itu microwave link maupun satelit. Bersama dengan Thales Alinea Space dari Prancis, pemerintah Indonesia telah banyak bekerja sama untuk produksi satelit. Kurang lebih sebanyak lima satelit.
Saat ini, tahap desain Satelit Satria-I telah selesai dan akan segera memulai proses produksi di Prancis. Menjadi sebuah harapan besar jika Satelit Satria-I ini dapat diluncurkan ke orbit pada 2023 sehingga commercial operation-nya dapat dilakukan pada akhir 2023 (kuartal IV).
Selain produksi satelit, Pemerintah Prancis juga akan menjalin kerja sama di bidang lain, salah satunya adalah pembangunan pusat data pemerintah (government cloud).
Pemerintah Prancis menerima kerja sama ini dengan tangan terbuka dan penuh komitmen. Sehingga yang semula pemerintah Indonesia hanya bekerja sama dalam bidang ekonomi, sekarang diperluas melalui kerja sama di bidang teknologi komunikasi.
Klik di sini untuk artikel informatif lainnya.