SAYACINTAINDONESIA — Seiring dengan kasus meninggalnya Novia Widyasari, kata ‘oknum’ semakin viral digunakan. Tapi ternyata, hal ini menjadi perdebatan banyak pihak, salah satunya Najwa Shihab.

Najwa Shihab belum lama ini berbagi perspektifnya soal mengapa kata ‘oknum’ yang viral belakangan ini tidak membuatnya nyaman. Oknum dosen, oknum polisi, dan entah ke depannya akan ada oknum apalagi.

Najwa mengatakan, kata ‘oknum’ itu ibaratkan praktik yang seolah mengakui sekaligus menyangkal suatu perkara dalam konteks negatif. 

“Jika dibahasakan dalam sebuah kalimat, kira-kira hasilnya begini: Memang ada yang salah [mengakui], tapi itu cuma secuil saja [penyangkalan], itu tidak menggambarkan kami yang sebetulnya,” tutur Najwa. Lalu bagaimana kalau menurut tanggapan ahli bahasa?

Salah satu arti kata oknum di KBBI adalah ‘orang’ dengan arti yang kurang baik. Menurut ahli bahasa Indonesia, Ivan Lanin, maksud dari kata oknum adalah ‘seseorang yang berada pada suatu organisasi besar, tetapi melakukan suatu perbuatan yang melanggar nilai organisasi tersebut’.

Tidak Hanya untuk Institusi Pemerintahan

Menurut Ivan, secara arti KBBI, kata oknum itu sendiri sebenarnya tidak memiliki kaitan dengan ranah politik maupun pemerintahan. Meski, Ia tidak pernah menampik saat ini ada yang menggunakannya. 

Penggunaan kata oknum yang kini dianggap sebagai bentuk menutupi kesalahan yang dilakukan oleh anggota institusi adalah kurang tepat dan perlu penelitian, apakah memang telah berubah makna jadi lebih buruk.

Sumber/Gambar: Liputan6 | IDN Times/Search