Masih jelas dalam ingatan kita di saat menjelang hari raya tiba, Indonesia di gegerkan dengan masuknya ratusan TKA China. Kedatangan ratusan TKA Cina tentu menuai polemik dikalangan masyarakat tanpa terkecuali. Pasalnya di waktu bersamaan pemerintah juga mengeluarkan larangan mudik bagi masyarakat guna menekan angka penyebaran virus corona.
Kedatangan ratusan TKA China ke Indonesia, menuai pertanyaan di kalangan masyarakat, ‘bagaimana sikap pemerintah terkait hal ini? dan bagaimana nasib kami (para pekerja lokal)?’ Hal ini wajar karena para pekerja lokal merasa posisinya terancam terkait lapangan pekerjaan.
Kehebohan ratusan TKA China masuk ke Indonesia memang menyedot perhatian banyak publik. Pro dan kontra mengenai hal ini pun menjadi perbincangan hangat. Apa sebenarnya yang menyebabkan ratusan TKA China bebas masuk ke Indonesia? dikatakan demikian lantaran bulan Mei lalu melalui pesawat carter dengan nomor penerbangan MF855 dari Fuzhou China yang mengangkut TKA China mendarat di Indonesia dengan mulusnya.
Kedatangan TKA China ke Indonesia tujuannya memang bukan untuk berwisata melainkan diperuntukan untuk melaksanakan proyek strategis nasional yang sudah diputuskan oleh pemerintah. Selain itu skill dari para TKA China memang dibutuhkan untuk mempercepat proyek strategis nasional agar cepat selesai dan tidak terjadi kemangkrakan. TKA China juga digunakan untuk transfer of knowledge terhadap pekerja kita. Tak hanya itu, TKA China juga telah melalui prosedur yang cukup ketat dan sudah memenuhi aturan standar imigrasi serta juga sudah sesuai dengan protokol kesehatan yakni melakukan isolasi terlebih dahulu setelah tiba di Indonesia. Pemerintah pun tetap melarang bagi warga negara asing yang datang ke Indonesia jika tujuannya untuk berwisata.
Akan tetapi langkah kebijakan yang diambil pemerintah tersebut tetap menimbulkan tanda tanya serta kecemburuan sosial di masyarakat. Kenapa bukan tenaga lokal yang diprioritaskan terlebih dahulu?
Memang tidak mudah mengikuti paradigma berpikir pemerintah. Masyarakat boleh saja memprotes hal tersebut. Tapi kita juga harus menerima alasan yang dipaparkan pemerintah terkait hal tersebut (DL)
Kontributor SCI Media : Dwi Lucy
Foto : Newfirst.lk