SAYACINTAINDONESIA — Ketika kita sedang menonton drama atau sinetron pasti kita sering sekali melihat adegan seseorang berbicara dalam hati. Ya, suara dalam hati inilah yang juga sering muncul dalam diri kita kalau kita lagi menggumam atau overthinking sendirian di malam hari. Tapi, apakah kalian pernah terpikirkan bagaimana dengan teman-teman Tuli yang bahkan seumur hidupnya mungkin tidak pernah tahu seperti apa suara yang dimilikinya. Apakah mereka bisa mendengar suara dalam hati?

Dan ternyata, jawabannya adalah ‘bisa’ tapi dengan cara yang berbeda. Untuk teman-teman yang Tuli dari lahir ternyata bicara dalam hatinya bukan berupa audio melainkan visual. Bisa berupa bahasa isyarat, gambar dan tulisan, atau campuran ketiganya. Sedangkan untuk teman-teman yang tidak mengalami Tuli sejak lahir yang memakai alat bantu pendengaran, suara hatinya ternyata bisa berupa kata bersuara yang bercampur dengan bahasa isyarat. 

Lalu, bagaimana cara kerjanya?

Semua Berawal dari Cerebrum

Cerebrum ini merupakan bagian otak dimana menjadi tempat berkumpulnya informasi dari seluruh tubuh kita. Kata-kata dan suara itu sebagian besar diolah di sisi bagian kiri otak kita. Nah, di cerebrum ini suara hati diatur oleh divisi khusus untuk mengurus bahasa.  Area pertama bernama ‘Area Broca’ yang tugasnya untuk memproduksi bahasa, dan yang kedua yaitu ‘Area Wernicke untuk mengolah bahasa.

Bagi teman-teman Tuli, penelitian menunjukan ternyata “divisi khusus” ini tetap aktif dan bekerja normal namun, bahasa yang diolahnya saja yang berbeda. Dan pada akhirnya, semua orang bisa membuat segala macam skenario di dalam hati mereka meski berbeda caranya.

Gambar: Search

Referensi:
https://academic.oup.com/jdsde/article/13/1/3/500594?login=false
https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-voices-within/201401/do-deaf-people-hear-inner-voice
https://memory.ucsf.edu/symptoms/speech-language
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/0010027774900158
https://www.pnas.org/content/97/25/13961