SAYACINTAINDONESIA — Tiap kali kita mendengar kata penjajah, kita pasti kerap kali membayangkan sosok orang-orang berbadan tinggi dengan kulit putih, berhidung mancung, dan berkumis tebal. Wajar saja, hal ini dikarenakan memang negara penjajah terutama lima diantaranya berasal dari benua Eropa.
Tapi pertanyaannya, mengapa rata-rata bangsa Eropa yang nyatanya tidak hanya menjajah negara kita Indonesia melainkan banyak negara bahkan hampir seluruh dunia, dan kenapa bukan kita yang menjajah?
Kalau begitu, mari kita kilas balik ceritanya dari 500 tahun kebelakang. Jadi, diceritakan pada zaman dahulu semua bangsa hidup tenang, begitupun bangsa Eropa dan Asia. Pasokan rempah-rempah yang dikirim pedagang melalui jalur Sutra pun berjalan dengan lancar.
Tapi, itu semua berubah ketika Kekaisaran Ottoman berhasil menguasai Konstantinopel akibatnya jalur perdagangan ini pun diblokir sehingga Portugal, Belanda dan bangsa Eropa lainnya pun merasa panik karena mereka kehilangan pemasukan rempah-rempah yang sangat mereka cintai itu.
Karena tidak bisa hidup tanpa rempah-rempah, mereka akhirnya mulai berpencar untuk mencari bahan-bahan ini yang bagi mereka setara dengan emas ke berbagai negara yang memilikinya. Lalu, era Kolonialisme pun dimulai.
Kembali ke pertanyaan awal, “kenapa bangsa Eropa? Kenapa bukan bangsa lainnya dan bukan hanya menjajah Nusantara tapi hampir satu dunia?”
Ya, seperti yang kita ketahui bahwa faktor terbesarnya adalah faktor geografis. Menurut ahli geografis, Jared Diamond tanah Eropa merupakan salah satu tanah negara yang beruntung berkat sumber pertanian dan peternakan yang melimpah. Tidak hanya itu, Eropa merupakan negara yang peradabannya jauh lebih maju dibandingkan benua-benua lainnya pada masa itu, dimana teknologi dan persenjataan mereka sudah jauh lebih canggih dibanding bangsa lain. Mereka jadi bisa berlayar menggunakan kapal ke penjuru dunia untuk berdagang dan keperluan lain. Itulah mengapa bangsa Eropa lebih mampu untuk menjajah dibanding dengan negara Asia termasuk Indonesia.
Gambar: Unsplash