SAYACINTAINDONESIA — “Their business plans will keep changing, but their passion should never change but when the passion change, look at the mirror and say, am I enjoy? Is this my happiness? And if not, I am the change.”

Sosok Pengusaha Sukses, Nick Callazzo 

Nick Callazo, Seorang mantan anggota Militer Amerika Serikat yang beralih ke kehidupan sipil dan menjalani profesi sebagai pengusaha dan dosen. Ia merupakan instruktur utama pada sebuah asosiasi bisnis kecil di Washington D.C yang merupakan sebuah usaha keluarga dan seorang Profesor muda yang mengajarkan tentang Komunikasi Manajerial. Tak hanya itu, Ia bahkan menjalani peran sebagai Manajer dan Pelatih (Coach). 

Nick bekerja dengan organisasi veteran yang disebut The Watchmakers Institute, mengajar kursus yang disebut keterampilan interpersonal sementara program direktur Tim Kanada dan mengajarkan mereka cara membuat jam tangan yang disponsori oleh Rolex dan produsen besar lainnya.  

Kesibukan Tak Menghambat Keseimbangan Hidup

Menjalani peran dan kegiatan yang begitu banyak bukan berarti Nick merasa kesulitan untuk mengatur waktu dan kesehatanya. Ia menerapkan sebuah trik dan program untuk tetap memiliki gaya hidup yang baik yang dipelajarinya dari seorang Mentor bernama Alan Lakein, seorang penulis buku berjudul “How to Get Control of Your Time and Your Life”. Alan mengatakan kepada Nick bahwa sebelum melakukan apa pun, buatlah daftar hal-hal yang akan dilakukan lalu kemudian menjadwalkannya. Hal ini pun sangat tertanam di pikiran Nick.

“Ini benar-benar mengajari saya bagaimana menjaga keseimbangan dalam hidup saya. Jadi saya sangat tertarik. Saya berusaha menjaga kesehatan, stabilitas emosional, serta stabilitas mental saya, dalam kemampuan akademis saya untuk melakukan itu. Jadi saya menjadwalkan diri saya dengan cukup baik dan saya tidak menjadwalkan ini sendiri tapi saya mendapat bantuan melalui kursus.” Ungkap Nick.

Proses Menjadi Pengusaha dan Mengembangkan Bisnis

Pada awalnya, Nick merasa tidak memiliki banyak kepercayaan diri sampai Ia  belajar untuk melakukan dan menemukan bahwa Ia dapat melakukannya dengan baik dan kemudian mencari tahu bagaimana caranya untuk terus mengembangkannya. “Dengan mendengarkan orang dan benar-benar memahami bahwa umpan balik mereka adalah cara terbaik saya untuk meningkatkan kinerja saya sendiri. Dan jika saya hanya ingin menghasilkan keuntungan, maka saya tidak akan sukses.”

Nick belajar dari pengalamannya yang banyak bertemu dengan banyak orang dan berkomunikasi dengan mereka, Ia juga terus mengedepankan fokusnya untuk membantu orang-orang mencapai kesuksesan. Melalui ini, Nick akhirnya dapat menemukan kepercayaan dirinya.

“Menjadi semakin sering berhubungan dengan orang lain. Saya jadi terus tumbuh secara intelektual lalu muncul kepercayaan pada diri saya. Sampai pada titik dimana saya menikmati untuk tampil.” Jelas Nick.

Dalam perjalanannya mengembangkan diri sebagai pengusaha, Nick memulai bisnis dengan melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Memiliki perusahaan yang bergerak di spesialis sumber daya yang memberikan konsultan spesialis sumber daya yang baik, fokus pada peningkatan kinerja demi meningkatkan profitabilitas. Nick akan melakukan analisis SWOT dan menyerap gambaran umum tentang orang-orang yang berpikir dimana Nick bisa bernilai bagi mereka.

“Saya tidak menganggap diri saya sebagai pengusaha ketika saya mulai, tetapi saya mulai menyadari bahwa seorang pengusaha sendiri lebih dari orang yang guru, katakanlah, mereka mengambil risiko dan menciptakan sesuatu yang bernilai bagi orang lain. Itulah seorang pengusaha.” Ungkap Nick.

Penerapan analisis SWOT ini juga merupakan salah satu karakteristik dari bisnis yang dijalankan oleh Nick. Dirinya mengungkapkan jika Ia belajar bahwa perusahaan tidak benar-benar peduli pada ‘apa’ yang kita lakukan untuk perusahaan melainkan pada ‘kapan’ kita dapat melakukannya untuk perusahaan, dan Ia mengatakan bahwa kita dapat melakukan apa saja untuk perusahaan sampai kita memahami perusahaan. 

“Saya mengatakan kepada target (perusahaan / klien) bahwa saya tidak akan memberi tahu mereka (siapa dirinya dan apa yang akan dilakukan), saya hanya akan memberi mereka bio saya dan membiarkan mereka melihat latar belakang saya. Ini menjadi kesempatan manusiawi untuk melakukan pencarian dari keinginan mereka, ini yang disebut analisis SWOT.” Tegas Nick.

Transfer Gairah (Passion) ke Dalam Bisnis Untuk Jadi Bermanfaat

Nick mengajarkan orang-orang seperti apa yang Socrates terapkan dalam metodenya yaitu, “kenali dirimu sendiri, kenali perilaku orang lain, dan belajar beradaptasi jika Anda ingin sukses”. Nick mengajarkan metode tersebut selama tiga tahun, Ia mengajari mereka bagaimana menjadi pemecah masalah di dunia teknis. 

Ia mengaku mendapat pengalaman baru karena hal ini. Inilah alasan perusahaannya yang terus tumbuh karena Ia tidak takut mengambil risiko serta Ia suka tantangannya. Karena itu Nick terus-menerus mencoba untuk memperluas cakrawalanya.

Hal yang paling penting dalam membangun bisnis menurut Nick adalah pertama-tama, apakah kita benar-benar memahami rencana bisnis? 

Banyak orang datang kepadanya dan merasa seolah sudah memiliki rencana bisnis tapi kenyataannya tidak. Mereka memiliki konsep di atas kertas tetapi itu adalah rencana bisnis kecil. Jadi begitu mereka membuat rencana bisnis, Nick membantu mereka dan membuat mereka sadar bahwa rencana bisnis itu haqiqinya akan terus berubah. Oleh karena itu, Nick mengatakan bahwa rencana bisnis tidak hanya panduan dan bimbingan internal seperti kompas, tetapi selalu seperti proses perbaikan terus menerus.

Hal terpenting selanjutnya adalah gairah atau passion seseorang dalam menjalani bisnis. Nick selalu berpesan kepada siapapun bahwa apa pun yang mereka sukai adalah bekal materi pelajaran mereka. 

“Rencana bisnis mereka akan terus berubah tetapi gairah mereka seharusnya tidak pernah berubah dan jika gairah mereka berubah, lihatlah ke cermin dan katakan, apakah saya menikmati? Apa ini kebahagiaan saya? Dan jika tidak, saya adalah perubahannya.” Tutur Nick.