Khanis Selasih – Cinta yang melahirkan banyak karya

0
625
Khanis Selasih penulis puisi
Khanis Selasih pada acara Gelar baca anak, Sidoarjo 2016. Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo

Khanis Selasih, adalah seorang wanita hebat dan tangguh lahir di Surabaya 27 Desember 1972 silam. Ia jatuh cinta dan menyukai dunia seni sejak masih kecil

RAy. Khanis Selasih, lebih akrab dikenal dengan nama Khanis Selasih. Mantan penari tradisional Jawa yang lahir dan menetap di Surabaya. Putri dari Bapak R. Suyadi dan Ibu Rr. Tuti Mulatsih

Profesi sebelumnya adalah sebagai Asisten Apoteker – Ahli Medis Kefarmasian, lulusan SMK.Farmasi Kapasari Surabaya. Takdir menggiringnya menjadi Penulis & Editor di segala jenis tulisan baik puisi, cerpen, novel, artikel dll. Namun, paling menyukai menulis puisi.

Sebelum bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK), Khanis kecil telah menjalani hari-harinya dengan banyak kegiatan. Mulai dari mengaji setiap sore di mesjid kampungnya di Bendul Merisi Surabaya, sampai menari di sanggar tari SDN Bubutan 10 Surabaya, disana kebetulan bapaknya bekerja sebagai Kepala Sekolah.

Sanggar tari tradisional binaan Bagong Koesoediarjo tersebut adalah sanggar tari terbesar di Jawa Timur. Di usia yang baru 4 tahun, Khanis kecil sudah terbiasa tampil di pementasan kesenian tradisional.

Ia dikenal sebagai penari tradisional Jawa dan Bali, sekitar tahun 1980-1988 ia menjadi penari tetap di studio TVRI SurabayaPemred Penerbit Aksara

Ketika menari di acara milad Muhammadiyah, Khanis diminta secara mendadak untuk berdeklamasi oleh Bu Hidanah Rois, gurunya di TK ABA (Asiyah Bustanul Atfal).

Tepuk tangan penonton yang riuh usai berdeklamasi membuat Khanis kecil kemudian jatuh hati pada dunia puisi.

Khanis menulis puisi pertamanya ketika mengikuti lomba mengarang puisi perpisahan untuk ibu guru di sekolahnya, saat itu ia masih duduk di kelas empat SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya. Dan ternyata Khanis yang jadi pemenangnya

Masa remaja Khanis, dimulai di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 17 Surabaya. Tempat dimana ia pertama kali mengenal tentang organisasi dan kebersamaan

Di masa inilah kecintaan Khanis terhadap dunia membaca dan menulis kembali bersemi, Khanis mulai mengembangkan minatnya di bidang literasi, tidak hanya menulis puisi, ia juga menulis essay, cerpen dan artikel.

Beberapa artikelnya pernah dimuat di majalah anak dan remaja kala itu, ia mencantumkan nama pena “Caranis” pada setiap tulisannya

Selain menulis ia juga mulai jatuh cinta dengan dunia peran lalu bergabung dengan sanggar teater yang dibina oleh Bapak Anang Fanani.

Karena keinginan orangtua, Khanis kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Asisten Apoteker (SAA) yang sekarang dikenal sebagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi.

Di sini, Khanis sudah mulai jarang menari dan menulis, hanya sekedar coretan di belakang buku untuk membunuh rasa jenuh terhadap bahan kimia dan obat-obatan. SMK Farmasi membunuh kreatifitas Khanis di bidang seni.

Sebelum lulus SMK Farmasi, Khanis sudah ditawari untuk bekerja di PT.Rembaka Latulipe Cosmetique dan Khanis pun menerima tawaran kerja tersebut.

Setahun bekerja di Latulipe Cosmetique, ia meneruskan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (UBAYA).

Namun hanya bertahan hingga semester 3 karena Khanis memilih untuk menikah di usia muda dan berkonsentrasi penuh pada urusan rumah tangga.

Usia 18-20 tahun adalah masa pergolakan dalam hidup seorang Khanis Selasih. Masa transisi dimana Khanis dituntut untuk dewasa dan memutuskan apa yang terbaik untuk masa depannya.

Khanis mengalami depresi dan goncangan batin akibat berbagai permasalahan. Di masa ini pula akhirnya Khanis memutuskan untuk hijrah dan memilih mulai berhijab disaat usianya 19 tahun. Saat itu khanis tidak lagi bekerja karena perusahaan melarang pegawainya berhijab

Khanis lalu mengikuti pendidikan Islam yang bertahap di Remaja Masjid Al Falah dan mulai aktif lagi di bidang literasi.

Ia kemudian menjadi penulis lepas di buletin YDSF (Yayasan Dana Sosial Al Falah) dan juga mengajar jurnalistik Islami Remas Al Falah.

Khanis juga mulai aktif berdakwah dengan cara tadabur alam dan mentoring Remas sekitar Surabaya dan Sidoarjo, sehingga ia terbiasa tidur dari satu mesjid ke mesjid yang lainnya.

Khanis Selasih lalu menikah dengan Suherman, pria yang saat itu baru dikenalnya 3 bulan lebih, Kini Khanis dan suami telah dikaruniai amanah tiga orang putra:

  • Nidzomus Khairu Islam (Nido)
  • Wildan Ghalizhan (Wildan)
  • Zidane Falah Hamdalah (Dafal).

Saat anak ketiganya mulai memasuki usia setahun, sekitar tahun 2004 lalu, sang suami kemudian memberinya modal dan ijin untuk mendirikan Khanis Production, usaha yang memproduksi baju muslim dan mukenah yang masih beroperasi hingga kini.

Khanis mulai aktif menulis lagi sejak tahun 2013, dunia yang ia cintai selama bertahun tahun. Kini Khanis Selasih dikenal sebagai penulis produktif yang aktif melahirkan karya karya kreatif

Hingga saat ini Khanis Selasih, telah menerbitkan 21 buku tunggal di penerbit mayor / indie. Kontributor 125 lebih buku antologi puisi, cerpen, novel, artikel dll. Ia juga aktif sebagai Pemred jurnal sastra Aksara (ISSN: 2443-2725) dan Ketua Umum Komunitas Penulis Kreatif Jatim. Sering diundang sebagai narasumber, juri lomba, penanggung jawab event di acara literasi.

Sepenggal puisi berikut mungkin bisa menggambarkan rasa cinta seorang Khanis Selasih terhadap dunia literasi, juga rasa cinta terhadap setiap proses kehidupan yang ia jalani, yang membuatnya menjadi seorang wanita tangguh dan membuahkan banyak karya yang menjadi inspirasi bagi sesama

Inilah Cinta, yang mempunyai banyak makna.
Sebuah kata yang menorehkan banyak kisah.
Suatu anggapan, yang mengalirkan rangkaian cerita.

Inilah Cinta, yang setiap insan pasti memilikinya dan merasakannya.
Begitu dilahirkan ibu, cinta sudah melekat pada setiap anak manusia.

Inilah Cinta, anugerah terbesar dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
Tempatkan cinta pada porsi yang semestinya dalam setiap episode perjalanan hidup yang bermakna.
Dan cinta sejati, adalah segala bentuk cinta yang bermuara hanya kepada-Nya

~ Khanis Selasih ~

 

PRESTASI BIDANG PENULISAN:

1. Juara 7 Puisi SSAN “Terpijak Gelisah” (Mei 2016)
2. Kontributor Puisi terbit mayor “Menikah dengan Pohon” (Maman S.Mahayana-Rayakultura, November 2015)
3. Nominator terbaik “Monolog Hijabi” (International HM.Contest, September 2015)
4. Special Award Cerpen “Bait-Bait Kata” (Pena Indis, Mei 2015) – ISBN: 978-602-0897-06-06
5. Special Award Cerpen “Metamorfosis Hati” (Pena Indis, 2015) – ISBN: 978-602-0897-31-8
5. Juara 3 Puisi “Untukmu Kartiniku” (PH, April 2015)
6. Juara 2 Puisi “Dunia Berpuisi” (Goresan Pena, Maret 2015) – ISBN: 978-602-364-018-8
7. Nominator 7 Besar “Kata Mutiara Inspiratif” (FAM, 2014)
8. Nominator Terbaik Artikel “Pendidikan Keluarga Muslim” (Lipia Madinah, 2014)
9. Nominator Terbaik “Surat Berkesan Akhir Tahun” (FAM 2013)

PENULIS BUKU TUNGGAL:
1. Puisi “Cinta Sederhana” Feat Al Hibasyhi Purnama (FAM 2014) – ISBN: 978-602-7956-43-83
2. Puisi “My Diary Of Hijrah” (Mafaza Media, 2014)
3. Puisi “Cinta Dalam Cermin” (HeryaMedia 2014) – ISBN: 978-602-70316-7-8
4. Nonfiksi “Khalifah Sejati” Terbit Mayor (MNC, 2016) – ISBN: 978-602-6931-59-7. Cetakan pertama diterbitkan indie (Oksana 2014)-ISBN: 978-602-70513-7-9
5. Puisi “Diriku, Dirimu Sampai Mati” (Goresan Pena 2014) – ISBN: 978-602-1238-69-1
6. Novel “Ramadhan Kita” (Goresan Pena 2014) – ISBN: 978-602-1238-75-2
7. Puisi “Mentoring Hati” (My Diary Of Hijrah). Judul di cover buku “Berkhalwat Dengan-Mu” (Oksana 2014) – ISBN: 978-602-1199-34-3
8. Cerpen “Kemilau Dunia” (Goresan Pena, Mei 2015) – ISBN: 978-602-364-022-5
9. Cerpen “Simple Love” (FAM, Juni 2015) – ISBN: 978-602-335-071-1
10. Novel “Pelukan Ramadhan” (Goresan Pena, Agustus 2015) – ISBN: 978-602-364-028-7
11. Cerpen “Deja Vu” (Kalimaya, Mei 2015) – ISBN: 978-602-73093-1-9
12. Puisi “Sekumpulan Cinta” Feat C.I Wungkul (GP, Januari 2016) – ISBN: 978-602-364-061-4
13. Cerpen Deja Vu Jodohku (Oksana, Januari 2016) – ISBN: 978-602-6769-74-9
14. Puisi “Bulan Belah” Feat Pinto Janir (Goresan Pena, Maret 2016) – ISBN: 978-602-364-084-3
15. Puisi “Bumi Pemangku Alam” (Goresan Pena, Juli 2016) – ISBN: 978-602-364-089-8
16. Puisi “Hari Ini” (Goresan Pena, Agustus 2016) – ISBN: 978-602-364-108-6
17. Puisi “Aku Di Bulan” Feat Pinto Janir – Terbit Mayor (MNC, Mei 2016) – ISBN: 978-602-6931535 (Bestseller). Cetakan pertama diterbitkan indie (FAM, Mei 2014)-ISBN: 978-602-7956-56-8
18. Novel “Catatan untuk Al” Terbit Mayor (MNC, September 2016) – ISBN: 978-602-6931993
19. Nonfiksi “Pribadi Tangguh” (Goresan Pena, Januari 2017) – ISBN: 978-602-364-140-6
20. Novel “Moksa” feat C.I. Wungkul (Goresan Pena, Januari 2017) – ISBN: 978-602-364-144-4
21. Puisi “Sebait Kata” (Goresan Pena, Maret 2017) – ISBN: 978-602-364-155-0

Email: khanisselasih27@gmail.com
Facebook: Khanis Selasih.
Fanspage: Khanis Selasih (Author)
Instagram: Khanisselasih
Blog: khanisselasih.blogspot.co.id

SHARE
Previous articleIndah Morgan – Memberdayakan buruh migran
Next articlePerempuan penentu generasi
Jurnalis dan Photographer. Menulis adalah cara saya berekspresi, sampai saat ini masih terus menimba ilmu dan jurus jurus baru di dunia persilatan (baca: literasi) dari para master shifu yang lebih senior. Jadikan aku muridmu, Shifu...