Pada tanggal 25 April 2019, untuk kedua kalinya atas undangan dari pemimpin
adat Suku Dayak Kalimantan Timur, Mr. Lu Jinping CEO UN World Global Village
Co.,Ltd. tiba di Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan
beberapa pertemuan dengan para pemimpin adat guna membahas pemilihan lokasi
proyek UN World Global Village.
Pertemuan bertempat di Aston Hotel dan Convention Center, Samarinda dan di
kediaman Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Dr. Edy Gunawan Areq Lung., MA. Turut
serta hadir pada pertemuan tersebut, Ketua Adat Dayak Kenyah dan pemimpin adat
lainnya yang mewakili penduduk asli Suku Dayak. Penduduk adat Dayak menyambut
hangat kedatangan Mr. Lu Jinping CEO UN World Global Village Co., Ltd ke
Kalimantan Timur untuk memilih lokasi rencana investasi.
Pak Arif selaku pemimpin adat kawasan Baloi menemani Mr. Lu Jinping CEO UN
World Global Village dalam seluruh proses negosiasi investasi. Pihak suku DAD Kaltim
mengatakan, mereka selaku masyarakat setempat sangat menyambut investasi dari
UN World Global Village Co.,Ltd. di Kalimantan Timur, dan juga sangat menghargai
arah/orientasi dan cara investasi proyek UN World Global Village.

Ketika CEO Lu Jinping berbicara kepada Dr. Edy Gunawan Areq Lung. MA., Ajang
Kedung dan pemimpin adat lainnya, dia secara sederhana memperkenalkan tentang
UN World Global Village : UN World Global Village sementara terdaftar di Hongkong
(China), independen, dan merupakan lembaga investasi internasional yang
komprehensif.

Mr. Lu Pinjing selaku CEO UN World Global Village (kedua dari kanan) dan Ajang Kedung selaku
pemimpin Suku Dayak (kedua dari kiri) , Dr. Edy Gunawan Areq Lung. MA selaku Ketua Dewan Adat
Dayak (tengah), Arif selaku Kepala Suku Banjar di Baloi (ketiga dari kanan), dkk yang ikut dalam
negosiasi.
CEO Lu Jinping dalam pembicaraannya mengatakan : arah investasi, cara
operasi investasi, bentuk investasi dari UN World Global Village Co.,Ltd. niatnya
memilih lokasi investasi di Kalimantan Timur, dan pemilihan lokasi di pesisir pantai
yang membutuhkan area minimal 300 hektar, berencana membangun kota hijau,
rendah karbon, ramah lingkungan, pengembangan berkelanjutan, proyek penelitian
dan pengembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi), kota cerdas (smart city)
yang demonstrasi.

Dalam pembicaraannya CEO Lu Jinping mengatakan bahwa pada tanggal 24
Februari 2019 hingga 1 Maret 2019, kami pertama kali mengunjungi Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Indonesia di Jakarta dan Pemerintah daerah
(Pemda) Kutai Kartanegara, mereka menyambut dan mendukung rencana UN World
Global Village untuk berinvestasi di Indonesia. Tim pekerja khusus dari BKPM dan
departemen pemerintah pusat lainnya akan bekerja sama sepenuhnya dengan
Pemda Kutai Kartanegara untuk melayani dengan baik investasi UN World Global
dalam proyek besar yang mengembangkan dan membangun kota cerdas (smart city)
yang berteknologi tinggi ini!
Release 27 April 2019