SAYACINTAINDONESIA — Kita semua pasti sudah kenal dengan karya film berjudul ‘Harry Potter’ yang diadaptasi dari sebuah judul novel melegenda yang ditulis oleh J.K. Rowling. Novel tersebut berhasil menjadikan J.K. Rowling sebagai penulis dan wanita terkaya di dunia. Pasalnya, novel-novel tersebut telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa yang berbeda dan terjual lebih dari 450 juta kopi. Buku-buku Harry Potter bahkan telah tercatat sebagai seri buku terlaris sepanjang sejarah.
Memiliki penggemar yang setia menanti karyanya dan memiliki kehidupan mewah seperti sekarang ternyata bukanlah suatu hal yang mudah bagi J.K. Rowling, siapa sangka bahwa dirinya juga harus melewati masa-masa sulit sebelum Ia menjadi terkenal seperti sekarang ini.
Mengalami Perceraian di Pernikahan Pertamanya
Penulis yang lahir di Bristol, Inggris, 31 Juli 1965 dengan nama lengkap Joanne Kathleen Rowling atau kerap disapa J.K. Rowling, Ia merupakan lulusan Bachelor of Arts di Universitas Exeter. Sebelum menjadi terkenal, Ia sempat menetap di Portugal pada tahun 1990 dan menjalani peran sebagai pengajar Bahasa Inggris. Disana Ia menemukan tambatan hatinya dan menikah dengan seorang wartawan bernama Jorge Arantes sampai akhirnya pada tahun 1993, mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Jessica Isabel Rowling Arantes. Akan tetapi, rumah tangganya itu harus berakhir pada perceraian.
Sejak rumah tangganya pertamanya runtuh, J.K. Rowling pun menjalani hidup sebagai ibu tunggal yang harus menghidupi anaknya dalam kondisi yang serba kekurangan. Tidak sampai di sini, Ia juga menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya saat memutuskan pindah ke Edinburgh bersama anaknya.
Mengalami Depresi dan Ingin Mengakhiri Hidup
Singkat cerita, setelah perceraiannya saat itu, J.K. Rowling menjalani masa-masa yang sangat berat baginya. Setelah pindah ke Edinburgh dan tinggal di rumah adiknya, Dianne Rowling untuk beberapa bulan, Ia akhirnya memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen kecil di sana. Menjadi ibu rumah tangga tunggal bagi anaknya dan hampir melarat, Ia pun terpaksa hidup dengan tunjangan negara.
Dalam masa-masa terberatnya ketika itu, Ia sempat didiagnosis menderita depresi klinis dan membuatnya berniat untuk bunuh diri. Namun, ada fakta unik yang bisa diambil dari pengalaman kelamnya ini. Penyakit yang Ia miliki membantunya dalam menciptakan karakter Dementor si makhluk gelap yang memberi makan pada kebahagiaan manusia, sosok yang diperkenalkan di Harry Potter dan Tawanan Penjara Azkaban (novel ketiga dalam serial Harry Potter.)
Perjalanan Menulis Novel yang Tidak Mudah
Karena hidupnya yang sulit dan kekurangan, J.K. Rowling tidak memiliki fasilitas yang memadai. Tapi dengan ketekunan dan tekad yang Ia miliki, Ia pun memulai semua langkah awal menulis novel dengan fasilitas seadanya. Tidak ada komputer dan juga uang yang bisa memodalkannya, Ia terpaksa mengetik ulang semua naskah cerita yang sama bahkan hingga 15 kali agar bisa diserahkan ke beberapa media penerbit.
Setelah perjuangannya menulis naskah yang tidak mudah dan berhasil menyerahkan hasil tulisannya ke beberapa penerbit, ternyata proses setelah itu juga tidak berjalan lancar seperti yang diharapkan. Sebanyak 12 penerbit menolak naskah yang telah Ia buat.
Semangat yang Membuahkan Hasil
Melihat naskahnya yang ditolak oleh banyak penerbit, J.K. Rowling tidak menyerah begitu saja, Ia mengirimkan karya tulisan tersebut kepada Christopher Little, salah satu agen literatur sastra yang cukup terkenal. Pada awalnya, Christopher Little tidak tertarik dengan cerita tersebut ketika pertama kali membacanya dan meninggalkan naskah itu di dalam arsip. Beruntungnya, salah satu pegawai di tempat itu melihat arsip naskah yang dikirimkan J.K. Rowling dan membaca sepenggal dari cerita Harry Potter. Tak disangka, Ia pun tertarik dengan alur cerita yang dibuat oleh J.K Rowling.
Akhirnya, pegawai tersebut memberanikan diri untuk meletakkan naskah Harry Potter di atas meja Chritopher Little sekali lagi. Dan berkat pegawai itu, Christoper membaca ulang naskahnya. Setelah membaca kembali, muncul ketertarikan Christopher pada isi cerita yang disajikan dalam naskah novel Harry Potter tersebut dan memutuskan untuk mempromosikan novel karya J.K. Rowling tersebut.
Sampai akhirnya, pada bulan Agustus 1996, novel Harry Potter mendapatkan titik cerah. Penawaran sebesar £1.500 diberikan oleh Barry Cunningham, seorang editor dari Bloomsbury, penerbit di London. Lalu, pada bulan Juni 1997, Perusahaan Bloomsbury menerbitkan Harry Potter and the Philosopher’s Stone dengan jumlah cetakan awal sebanyak 1.000 eksemplar. 500 eksemplar dan didistribusikan ke perpustakaan.
Tak lama setelahnya, akhirnya buku Harry Potter and the Philosopher’s Stone itu booming dan berhasil memenangkan penghargaan pertamanya dalam sebuah Penghargaan Buku Nestlé Smarties. Pada bulan Februari, novel ini memenangkan British Book Award dengan penghargaan sebagai Children’s Book of the Year. Lalu pada awal tahun 1998, selama pelelangan yang digelar di Amerika Serikat dalam Scholastic Inc., buku karya J.K. Rowling tersebut memenangkan hak untuk menerbitkan novelnya dan meraih keuntungan US$105.000.
Dari Novel Menjadi Film Layar Lebar
Setelah novelnya meraih kepopuleran yang begitu tinggi, J.K. Rowling pun mendapat tawaran dari Warner Bros dan membuat kontrak pembuatan film. Melalui proses yang panjang, akhirnya film Harry Potter resmi di rilis sebagai film layar lebar pada bulan November 2001 dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone.
Tidak hanya sukses pada novel yang dibuatnya, film Harry Potter and the Sorcerer’s Stone juga sukses memecahkan rekor dengan keuntungan sebesar 93,5 juta dollar Amerika Serikat. Kemudian berlanjut dengan sekuel film seri berjudul Harry Potter and the Chamber of Secrets yang ditayangkan pada 15 November 2002 dan film ketiganya berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban yang ditayangkan pada 4 Juni 2004.
Menikah Lagi dan Kehidupan yang Bahagia
Penghujung Desember 2001, J.K Rowling mendapatkan kembali pasangan hidupnya. Ia menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia dan dari pernikahannya yang kedua ini mereka dikaruniai 2 orang anak. Anak pertamanya adalah laki-laki bernama David Gordon Rowling Murray, lahir pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Lalu pada 23 Januari 2005, melahirkan seorang putri bernama Mackenzie Jean Rowling Murray tepat setelah J.K. Rowling mengumumkan buku keenam seri Harry Potter. Ia dan keluarga kecilnya itu pun hidup dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Menjadi Contoh Inspiratif Bagi Banyak Orang
Tentunya perjalanan kisah hidup J.K Rowling ini dapat memberikan motivasi dalam meraih apa yang kita impikan. Meskipun banyak kesulitan dalam perjalanannya, tapi setiap cobaan tersebut tidak bisa menghancurkan semangat dan kehendak untuk terus maju dan meraih mimpinya, justru Ia malah menjadikan hal tersebut sebagai tantangan yang harus dilewati.
Kisah inspiratif dari J.K Rowling ini adalah contoh nyata yang dapat kita contoh untuk tidak mudah menyerah. Penting untuk kita terus yakin dan semangat memperjuangkan kesuksesan. Karena sesungguhnya, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha yang telah kita lakukan.
Sumber: biografiku.com
Gambar: thejakartapost.com