Kala Ibu bercerita tentang kelahiranku Beliau pasti selalu bilang bahwa aku lahir ke dunia atas keinginanku sendiri, aku keluar dari perut Beliau lebih cepat dari kedatangan Dokter. Aku terlalu bersemangat bertemu dunia yang terdengar begitu asyik sewaktu dalam kandungan, aku tidak tahu bahwa aku akan lahir sebagai perempuan ketika dunia sudah mulai sakit. 

Katanya, perempuan adalah kaum yang lemah dan selalu memakai perasaannya ketimbang logika. Mungkin, itulah mengapa perempuan kerap menjadi biang keladi pada setiap akhir kisah pelik. bukan karena apa yang kami lakukan, tapi hanya semata-mata karena kami perempuan. 

Perempuan katanya harus anggun, harus berpakaian sopan, tidak boleh berada di luar saat larut malam. Jika salah satunya ada yang kami langgar, jangan salahkan siapapun yang punya pikiran dan hati picik untuk berbuat sesuka hatinya pada kami. “Tak akan ada asap kalau tidak ada api” begitu pembenaran mereka. 

Suatu malam aku menonton sebuah berita tentang seorang pemerkosa yang ingin menikahi korbannya atas nama tanggung jawab. aku semakin yakin jika dunia ini sudah sakit. bukankah akan lebih bertanggung jawab jika pelaku dihukum saja? Ah, iya aku lupa, mereka yang seharusnya memberi hukuman, kini sudah menjadi pelaku juga. 

Ini semua sudah menjadi kisah lama, kita tahu itu sudah banyak terjadi dimana-mana, tapi kita hanya pura-pura tidak tahu. Sebab, yang berani mengaku dan angkat suara masih langka. Alasannya sederhana, “dunia ini sudah sakit”. Buktinya setiap kali ini terjadi, lampu hanya akan menyorot korban dan trauma yang membekas akan semakin jelas dibenaknya. Tidak ada yang mampu untuk memberi jaminan perlindungan akan tubuh kita, aku hanya bisa melindungi tubuhku seorang diri, kamu pun demikian. 

Harapanku, semoga masih banyak orang di luar sana yang lebih memilih fokus menjaga tubuhnya alih-alih tergoda dengan tubuh orang lain. Dunia ini sudah sakit parah, para penghuninya mulai banyak juga yang ikut terjangkit penyakit sama, orang-orang di atas sana menilai masalah pelik ini tidak perlu dicarikan solusi secepatnya. Tapi aku, ingin terus memperjuangkan hak ku atas tubuh yang aku hidupi. 

Aku juga akan selalu berada di sisi korban untuk mendukungnya berani bersuara dan kembali pulih. Meski pikirku, sekalipun semua usaha itu aku lakukan rasanya masih jauh sekali untuk membuat dunia sehat kembali.

Gambar: Pexels